Selamat Datang Di Blog Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama Kabupaten Sumenep

Jumat, 09 Desember 2011

PAC IPNU-IPPNU Rubaru Meriahkan Tahun Baru Hijriyah

Menyambut tahun baru Islam, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Rubaru menggelar berbagai lomba di halaman Masjid Al Karomah, Rubaru Sumenep, Ahad (04/12).

Dalam rangka menyambut tahun baru 1433 Hijriyah tersebut, Ahad (04/12) pagi PAC IPNU-IPPNU Rubaru mengadakan lomba mewarnai untuk tingkat TK/RA se kecamatan Rubaru. Dalam kesempatan ini 40 peserta bersaing untuk mendapatkan piala PAC IPNU-IPPNU Rubaru.

Setelah beradu kompetisi selama 60 menit, dewan juri yang di koordinatori Sunsiati memilih Siti Zubaidah delegasi dari RA. An Najah sebagai juara pertama, lalu di susul Laila Agustin dari RA. Mambaul Ulum dan Fathor Rasi dari RA. Mathlabul Ulum.

Siang harinya dilanjutkan dengan lomba gerak jalan shalawat. Puluhan pelajar dan pemuda beradu kompetisi menunjukkan kebolehannya dalam lomba kali ini.
Terpilih sebagai juara pertama utusan dari MA. Nurul Hikmah, juara dua Mts Nurus Shobah dan Juara tiga Mambaul Hikmah.

Malam puncak kegiatan tersebut diakhiri dengan ceramah keagamaan. Puluhan pemuda dan masyarakat Rubaru menghadiri acara yang menghadirkan penceramah Ketua Muslimat NU Lenteng.

Dalam ceramahnya, Ny. Hj. Wardah Rasyidi menjelaskan urgensi memperingati tahun baru hijriyah. “Yaitu mengenang hijrahnya Nabi dengan cara kita hijrah. Hijrah untuk selalu mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad sebgai hijrahnya kita dari dunia ke akhirat nanti,” tuturnya.

Tampak hadir pada malam puncak semarak tahun baru hijriyah tersebut dari PC IPNU-IPPNU Sumenep, Ketua PC IPNU Syaiful Harir, Ketua PC IPPNU Sumenep Waki' Saningrum, S।Pd.I, Pengurus IPPNU sekaligus tunangan Ketua PC IPNU Sunsiati, Pengurus IPNU Anwar Nuris, Hakiki, Fawaid dan Abbadi.

http://nu.or.id pada 05/12/2011 16:12

PC IPNU-IPPNU Gelar Rapat di Taman Adipura

Taman Adipura kerap dijadikan tempat rekreasi masyarakat Sumenep, khususnya di malam hari. Berbagai mainan anak-anak pun disiapkan, seperti odong-odong, dan diramaikan dengan beberapa pedagang kali lima. Namun, pemandangan tampak berbeda pada Rabu (30/11) siang.

Puluhan pemuda dan pemudi yang mengatasnamakan dirinya pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sumenep berkumpul membentuk lingkaran di tengah-tengah taman tersebut.

Dari raut wajahnya, beberapa pelajar tersebut tampak membicarakan hal yang serius. Mereka menggelar rapat persiapan Training of Trainer (ToT) yang rencananya akan ditempatkan di PP Asasul Muttaqin, Rubaru Sumenep pada tanggal 13-14 Desember mendatang.

Rapat dipimpin ketua panitia. Abbadi mengatakan, pembahasan rapat kali ini fokus pada format kegiatan yang belum diagendakan. Selain itu, terkait dengan kepesertaan yang juga belum dibahas pada rapat-rapat sebelumnya.

Sesuai dengan hasil rapat, peserta ToT harus membuat karya tulis, menyetorkan foto, lulus Latihan Kader Muda dan siap aktif.

http://nu.or.id pada 30/11/2011 18:52

Sabtu, 19 November 2011

Praktek Mengkafani Janazah PAC Bluto Berjalan Khidmat

Memandikan janazah tak hanya sebatas meratakan air kepada seluruh anggota badan mayat। Selain itu, ada tatacara tertentu yang telah ditetapkan para ulama berdasarkan syariat Islam. Memberikan pemahaman tatacara mengkafani mayat, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Bluto menggelar pelatihan tersebut di PP. Nurul Hidayah, Aengbaja Kenek Bluto Sumenep. Jum'at (18/11) pagi.

Acara yang dimulai pukul 08.30 Wib. tersebut menghadirkan Arfan Fadhali, S.Fil.I sebagai fasilitator. Dalam penyampaiannya, sarjana Fakultas Ushuluddin tersebut banyak menguraikan adab tatakrama mengkafani janazah, mulai dari sebelum dimandikan sampai selesai dikuburkan.

Setelah memberikan pemahaman tatacara mengkafani janazah, acara dilanjutkan dengan praktek langsung. Boneka dijadikan janazah sebagai alat praktek. Dan setelah praktek dilanjutkan dengan dialog.

Saat dihubungi NU Online, Ketua PAC IPPNU Bluto menuturkan, pelatiahan mengkafani janazah sebagai salah satu modal untuk terjun di tengah-tengah masyarakat. “Karena kita nanti akan terjun ke tengah-tengah masyarakat dan akan selalu berhadapan dengan orang meninggal, maka pelatihan ini sebagai bekal awal untuk tidak gamang di tengah-tengah masyarakat,” Tutur Romlatur Rohmah.

Pelatihan itu disambut baik Ketua Yayasan Al Hidayah. K.Wahed, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, praktek-praktek langsung sangat baik ditanamkan ke anak-anak muda karena jarang sekali dilakukan oleh para ulama.

http://nu.or.id pada 19/11/2011 12:28

PAC IPNU-IPPNU Lenteng Siap-siap Peringati Tahun Baru Hijriyah

Muharram adalah bulan pertama dalam hitungan kalender hijriyah. Menyambut tahun baru hijriyah, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Lenteng siap-siap memperingati tahun baru hijriyah. Kamis (17/11) siang, menggelar rapat persiapan peringatan tahun baru hijriyah di kantor MWC NU Lenteng, Lenteng Sumenep.

Rapat yang dihadiri lebih dari 80 persen pengurus tersebut akan menggelar lomba gerak jalan sholawat untuk memeriahkan peringatan tahun baru 1433 hijriyah.

“Kegiatan tersebut ditujukan untuk membumikan sholawat di Kecamatan Lenteng, dan lagi biar tidak hanya tahun baru masehi yang semarak. Ide yang muncul dikalangan teman-teman ya kegiatan itu, maka diputuskanlah kegiatan itu dalam rapat,” tutur Ketua PAC IPNU Lenteng rekan Hendri, kepada NU Online.

Seperti kesepakatan rapat, lomba itu akan dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2011 di depan kantor Kecamatan Lenteng. Pada rapat tersebut tidak teragendakan syarat pendaftaran lomba. Saat dikonfirmasi NU Online, Ketua Panitia rekan Suryadi menyebutkan, hal itu diserahkan kepada tim SC.

Untuk sekedar diketahui, terpilih sebagai Ketua Panitia rekan Suryadi, Sekretaris Noerullah, dan Bendahara Iin Sofiana.

http://nu.or.id pada 19/11/2011 10:23

Selasa, 18 Oktober 2011

Mantan Sekretaris PC IPNU Sumenep Menikah

Keluarga besar Muhammad bin Asmaju, Ahad siang (16/10) menggelar pesta pernikahan Muhammad dan Qudsiyah di rumah mempelai laki-laki Tamidung, Batang-batang, Sumenep.

Sekretaris PC IPNU masa khidmat 2009-2011 tersebut resmi menikah pada Selasa malam 14 September 2011. Namun walimatul urs (resepsi pernikahan) baru digelar sekitar satu bulan kemudian.

Tampak hadir pada resepsi pernikahan mantan sekretaris PC IPNU Sumenep; Mantan Ketua PC IPNU Abd. Hadi, S, Pd.I, Ketua PC IPNU Syaiful Harir, Ketua IPPNU Waki' Saningrum, S.Pd.I, Sekretaris PC IPNU Ubaidillah, Wakil Ketua II PC IPNU Habib Tawakal, S. Pd.I, Wakil Ketua III M. Kamil Akhyari, Wakil Ketua I PC IPPNU Romlatur Rahmah, S. Pd.I dan kader-kader IPNU-IPPNU dari berbagai PAC/PK/PR.

Resepsi yang dkemas dengan ceramah ilmiyah tersebut mendatangkan penceramah K. Susianto, S.Sos. Dalam ceramahnya, sarjana sosial tersebut banyak menyinggung varian-varian pasangan keluarga.

Ulama dari Batu Putih itu menuturkan, pria harus bertindak sebagai suami dan perempuan harus bertindak sebagai istri, bukan sebaliknya. Dengan pembagian tugas tersebut keluarga sakinah akan mudah diraih.

“Yang dikatakan pasangan yang kufu' (serasi) adalah pasangan keluarga yang bisa menempati posisinya masing-masing. Laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri,” pungkasnya.

Mantan Sekretaris PC IPNU Sumenep Menikah

Keluarga besar Muhammad bin Asmaju, Ahad siang (16/10) menggelar pesta pernikahan Muhammad dan Qudsiyah di rumah mempelai laki-laki Tamidung, Batang-batang, Sumenep.
Sekretaris PC IPNU masa khidmat 2009-2011 tersebut resmi menikah pada Selasa malam 14 September 2011. Namun walimatul urs (resepsi pernikahan) baru digelar sekitar satu bulan kemudian.
Tampak hadir pada resepsi pernikahan mantan sekretaris PC IPNU Sumenep; Mantan Ketua PC IPNU Abd. Hadi, S, Pd.I, Ketua PC IPNU Syaiful Harir, Ketua IPPNU Waki' Saningrum, S.Pd.I, Sekretaris PC IPNU Ubaidillah, Wakil Ketua II PC IPNU Habib Tawakal, S. Pd.I, Wakil Ketua III M. Kamil Akhyari, Wakil Ketua I PC IPPNU Romlatur Rahmah, S. Pd.I dan kader-kader IPNU-IPPNU dari berbagai PAC/PK/PR.
Resepsi yang dkemas dengan ceramah ilmiyah tersebut mendatangkan penceramah K. Susianto, S.Sos. Dalam ceramahnya, sarjana sosial tersebut banyak menyinggung varian-varian pasangan keluarga.
Ulama dari Batu Putih itu menuturkan, pria harus bertindak sebagai suami dan perempuan harus bertindak sebagai istri, bukan sebaliknya. Dengan pembagian tugas tersebut keluarga sakinah akan mudah diraih.
“Yang dikatakan pasangan yang kufu' (serasi) adalah pasangan keluarga yang bisa menempati posisinya masing-masing. Laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri,” pungkasnya.

Senin, 17 Oktober 2011

Raker IPNU-IPPNU Sumenep Berjalan Normal

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sumenep, Jum'at (14/10) pagi, menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Rakercab tersebut bertempat di aula PCNU Sumenep lantai II, Gedungan, Sumenep.

Rakercab masa khidmat 2011-2013 itu digelar dengan temu kader IPNU-IPPNU se-kabupaten Sumenep. Sebelum penyusunan program kerja, PC IPNU-IPPNU Sumenep menyerap aspirasi kader dari berbagai PAC/PK/PR terkait dengan program kerja pengurus yang baru.

Setelah shalat Jum'at dilanjutkan dengan analisis SWOT. Bertindak sebagai fasilitator Wakil Ketua III M. Kamil Akhyari untuk memandu analisis SWOT.

Usai menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, pukul 14:00 Wib pengurus baru menyusun program kerja dibagi sesuai departemen masing-masing.
Berbagai rangkaian kegiatan tersebut diharapkan, pengurus cabang dalam membuat program kerja tidak sembarangan.

"Adanya serangkaian kegiatan, mulai dari serap aspirasi, analisis swot sampai penyusunan program kerja, itu agar pengurus benar-benar membuat kegiatan yang menyentuh langsung terhadap kebutuhan pelajar," kata Ketua Panitia Ruqiyah.

http://nu.or.id pada 15/10/2011 19:02

Sabtu, 08 Oktober 2011

PC IPNU-IPPNU Sumenep Siap-siap Raker

Tak lama lagi Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sumenep akan menggelar Rapat Kerja (Raker). Jum'at (7/10) sore, pengurus IPNU-IPPNU periode 2011-2013 menggelar rapat persiapan Raker di Aula PCNU Sumenep, Gedungan, Sumenep lantai satu.

Rapat kali itu adalah rapat penyampaian hasil rapat pengurus harian PC IPNU-IPPNU dan panitia harian Raker yang dilaksnakan pada 5 Oktober 2011. Selain itu, setting kegiatan dan penyebaran proposal dan undangan juga sempat dibahas.

Raker yang rencananya akan dilaksanakan pada Kamis 20 Oktober 2011 berbeda dengan rapat kerja kepengurusan periode 2009-2011. Pada raker kali ini, sebelum pengurus menyusun program kerja, mereka akan melakukan serap aspirasi dari para senior dan kader IPNU-IPPNU se Kabupaten Sumenep.

Serap aspirasi dengan senior dan kader rencananya akan di laksnakan pada Jum'at 14 Oktober 2011. dan pada 20 Oktober pengurus akan melakukan perampungan program dan istighasah bersama di Makam Syaikhona Khalil, Bangkalan.

“Kami akan mengundang para senior dan kader untuk memberi masukan. Lalu masukan, kritik dan saran (dari senior dan kader) akan kami susun menjadi sebuah program kerja dan kegiatan-kegiatan selama dua tahun,” kata ketua panitia Raker, Ruqiyah.

Serap aspirasi dari senior dan kader diharapkan, program kerja yang disusun pengurus lebih menyentuk akar permasalan dan kebutuhan pelajar saat ini, jelas panitia SC, Winda Octavia।

http://nu.or.id pada 08/10/2011 12:58

Sabtu, 01 Oktober 2011

Usai Pelantikan, Siap-siap Raker

Setelah resmi dilantik pada Sabtu 17 Sepember 2011, Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama (IPPNU) Kabupaten Sumenep, Jum'at (30/9) siang, menggelar rapat persiapan Rapat Kerja (Raker) pengurus PC IPNU-IPPNU masa bhakti 201-2013. rapat pembentukan panitia Raker dan sekaligus pembubaran panitia pentikan tersebut bertempat di sekretariat PCNU Sumenep lantai satu.
Pada rapat tersebut ada empat pembahasan yang sempat dibahas; evaluasi kegiatan pelantikan, penyampaian Laporan Pertanggungjawaban panitia pelantikan, pembubaran panitia, dan pembentukan panitia Raker.
Saat menyampaikan evaluasi, Ketua IPNU merasa puas dengan kerja keras panitia untuk mensukseskan acara pelantikan. Syaiful Harir menuturkan, pelantikan di Sumenep satu-satunya pelantikan IPNU-IPPNU di Madura yang paling istimewa. “Tapi masih ada kekurangan-kekurangan yang masih perlu diperbaiki,” lanjutnya.
Usai rapat akhir pelantikan, dilanjutkan dengan rapat pembentukan panitia Raker। Didapuk sebagai Ketua Panitia Ruqiyah, Sekretaris Madani, dan Bendara Lailiyatur Rahmah.

http://nu.or.id pada 03/10/2011 16:04

Pengurus IPNU

SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDATUL ULAMA
KABUPATEN SUMENEP
MASA KHIDMAT 2011-2013


Pelindung :
PC NU Kabupaten Sumenep
Pembina :
Drs. K.H. Mohammmad Shaleh Abdullah
Drs.K.H. Matin Mukmin Hanafi
K. Taufik Syakur, M.Pd.I
Drs. K.H. Khalili Alief, MM
Drs. Moh Yakum Choir
Drs. Fajar Rahman
Budi Aryo, S.H.
Surya Fajar Rasyid,S.Pd.
Muhammad Jazuli Mudhar,M.Pd
Muhammad Ilyas, S.Pd.I
Ali Sudahri, S.Pd.I
Abd Hadi, S.Pd.I

PENGURUS HARIAN
Ketua :
Syaiful Harir
Ketua I :
Sirajuddin
Ketua II :
Habib Tawakkal
Ketua III :
M. Kamil Akhyari

Sekretaris :
Ubaidillah
Sekretaris I :
Musfikurrahman
Sekretaris II :
Mohammad Madani
Sekretaris III:
Anshori

Bendahara :
Moh. Wakib
Bendahara I :
Ainurrasyid

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
A. Departemen Pembinaan dan Pengembangan Organisasi
Munawir (Koord)
Helman
Abbadi
Asnudi

B. Departemen Pendidikan dan Pengembangan Kaderisasi
Taufikurrahman (Koord)
Washil Sy
Rafi’ie
Alfan

C. Departemen Dakwah dan Pengembangan Lingkungan
Hariri (Koord)
Moh Andi
Royanul kafi
Mu’iem

D. Departemen Pengembangan Minat dan Bakat
Ediyanto (Koord)
Fahrurrazi
Fawaidassyarif H
Hendriyadi

E. Departemen Penelitian dan Pengembangan Jaringan
Fannani Fudlali (Koord)
Jauzi
Anwar Nuris
Abdurrahman

LEMBAGA-LEMBAGA
A. Lembaga Pembinaan Pengembangan Kewirausahaan Remaja
Fitriyanto (Koord)
Hakiki
Rudi Hartono
Ach Torik Wariki

B.Lembaga Corp Brigade Pembangunan
Maswan (Koord)
Akhmadi
Suyuti
Hidayatullah
Achmad Badrul Ulum
Junaidi
Horri
Sukriyadi

Pengurus IPPNU

SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDATUL ULAMA
KABUPATEN SUMENEP
MASA KHIDMAT 2011-2013

Pelindung :
PC NU Kabupaten Sumenep
Pembina :
Ny, Hj. Wafiqoh Jamilah Busyro Karim
Ny. Hj. Aqidah Usymuni
Ny. Hj. Dewi Kholifah Syafraji, S.H, M.H
Ny. Hj. Honnaniyah agus Salim
Ny. Hj. Choirun Nisa’, S.Ag
Ummi Faridah, S.Pd
Nurul Ilyas
Musidah Amien, S.Pd.I
Wadzifatur Rahmaniyah
Fifie Shofiyati Afifiyah, S.Fil.I

PENGURUS HARIAN
Ketua :
Waki’ Saningrum, S.Pd.I
Ketua I:
Romlatur Rahmah, S. Pd.I
Ketua II:
Khotimatul Husna

Sekretaris:
Rukiyah
Sekretaris I :
Winda Oktafia, S.Pd
Sekretaris II:
Zammiliyah

Bendahara:
innani
Bendahara I:
Siti Rislah
Bendahara II:
Arwaniya

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
A. Departemen Pembinaan dan Pengembangan organisasi
Siti Aisyah, S.Pd (Koord)
Wiwik Marwiyah
Nor Aisyah

B. Departemen apendidikan dan Pengembangan Kaderisasi
Sunsiati (Koord)
Aimmatul Ummah
Martini

C. Departemen Dakwah dan Pengembangan Lingkungan
Hartatik (Koord)
Insiyatul Jannah
St. Ramlah

D. Departemen Pengembangan Minat dan Bakat
Sri Wahidah (Koord)
Wahyuni
Uswatun Hasanah

E. Departemen Penelitian dan Pengembangan Jaringan
Siti Aisyah (Koord)
Rini
Rafiqatul Ummah

LEMBAGA-LEMBAGA
A. Lembaga Pembinaan Pengembangan Kewirausahaan Remaja
Halimatus Sa’diya (Koord)
Eva Susiati
Zahniyah

B.Lembaga Korp kepanduan Putri
Elsa Dwi Lestari (Koord)
Lailiatur Rohmah
Ursilah

Jumat, 30 September 2011

Ketua PC IPNU Resmi Pinang Pengurus IPPNU

Rabu (28/9) malam, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep periode 2011-2013 Syaiful Harir, resmi meminang Sunsiati, Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep. Prosesi pertunangan berlangsung di rumah calon tunangan perempuan, Aeng Baja Kenek, Bluto, Sumenep.
Rombongan keluarga besar Syaiful Harir tiba dikediaman pengurus Departemen Pendidikan dan Pengembangan Kaderisasi PC IPPNU Sumenep tersebut sekitar pukul 18.00 Wib. Dirumah calon tunangan perempuan, keluarga besar Aying, panggilan akrab Syaiful Harir, disambut suka cita keluarga besar Sunsiati.
Ikut mendampingi Syaiful Harir, Ketua IPNU periode 2007-2009 sekaligus pengurus PP IPNU Ali Sudahri, S.Pd.I.
Berbagai macam masakan dan kue dibawa layaknya ritual pertunangan masyarakat Madura. Dan sebagai tanda resmi pertunangan keluarga besar laki-laki memberikan cincin sebagai tanda resmi pertunangan Syaiful Harir dan Sunsiati.
Pada prosesi pertunangan tersebut, keluarga besar laki-laki memperkenalkan anggota keluarganya. Setelah semuanya diperkenalkan, giliran keluarga perempuan untuk memperkenalkan anggota keluarganya.

Rabu, 28 September 2011

Peran dan Tanggung Jawab Pelajar dalam Tatanan Sosial

Manusia sebagai khalifah sejak lahir telah menyandang tanggung jawab. Semakin dewasa semakin besar pula tanggung jawab yang dipikulnya. Manusia sebagai makhluk sosial pada sisi yang lain, yang telah dilimpahkan tanggung jawab, dituntut dapat melaksanakan segala tanggung jawab yang telah dilimpahkannya dengan baik. Jika tidak dapat menjalankan dengan baik, mereka akan tersingkirkan dari realitas sosial, dan akan mendapat stigma negatif di tengah masyarakat.
Perbincangan tersebut jadi tema kajian Bulan September PAC IPNU-IPPNU Bluto di rumah Rekanita Ursila, Aeng Dake, Bluto, Sumenep, Ahad sore (25/09).
“Pelajar sebagai bagian dari masyarakat tak luput dari peran dan tanggung jawab di pundaknya,” tutur Hakiki, fasilitator saat memberikan hantaran awal.
Tugas seorang pelajar sebagai kader bangsa yang memiliki intelektualitas yang tinggi bertanggung jawab untuk dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. “Tugas utama pelajar adalah agen of change,” kata Halili.
Sunsiati menambahkan, selain sebagai penggerak perubahan, tugas seorang pelajar sebagai kontrol sosial. “Pelajar harus kritis dalam menyikapi berbagai hal. Sikap kritis dan netral inilah yang akan mengantarakan seorang pelajar jadi insan pengontrol,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Romlatur Rahmah. Ia mengatakan, untuk jadi insan pelajar tidak hanya cukup membaca dan menerima gagasan yang ia baca. Meneliti dan mengkaji konteks di balik teks yang dibaca harus selalu di kedepankan. Sehingga sikap kritis pelajar tidak menambah persoalan di tengah masyarakat.

http://nu.or.id pada 26/09/2011 13:09

PAC IPNU-IPPNU Lenteng Adakan Sosialisasi Anti Narkoba

Sosialisasi dan kampanye bahaya narkoba sangat penting untuk terus selalu digalakkan kepada para pelajar dan anak muda. Pasalnya, akhir-akhir ini tidak sedikit pelajar dan anak muda yang terlibat barang haram tersebut.
Pembicaraan tersebut mengemuka pada acara Sosialisasi Anti Narkoba yang diselenggaran Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Lenteng kerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sumenep di Aula MWC NU Lenteng, Sumenep, Selasa (20/11).
Sosialisasi bahaya narkoba yang melibatkan puluhan pengurus ranting dan komisariat IPNU-IPPNU se-Kecamatan Lenteng di hadiri Pengurus MWC NU Lenteng, Kiai Dumairi Asy'ari, S.Ag, Ketua IPNU Sumenep, Syaiful Harir, Ketua IPPNU Sumenep, Waki' Saningrum, Sekretaris IPNU Sumenep, Ubaidillah.
Ketua IPNU Sumenep mengatakan, acara sosialisasi bahaya narkoba sangat penting untuk terus di kampanyekan dalam rangka membentengi para pelajar dari bahaya narkoba yang mulai masuk ke daerah perkampungan.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi ini, karena saat ini narkoba tak hanya beredar di daerah perkotaan, tapi sudah masuk ke desa-desa. Jika pelejar-pelajar sekarang sudah banyak yang terlibat narkoba bagaimana nasib bangsa ini dimasa yang akan datang,” jelas Syaiful Harir.
Penyaji yang dihadirkan dari Dinas Sosial Kabuapten Sumenep itu secara panjang lebar menjelaskan bahaya narkoba, mulai dari aspek agama, moral, sosial, ekonomi dan kesehatan.

http://nu.or.id pada 20/09/2011 13:51

Masyarakat Diminta Senantiasa Ziarah ke Asta Leluhur

Pengasuh Pondok Pesantren Al Karawiyah Kecamatan Ganding KH Fayadl As'ad meminta warga nahdliyin di Sumenep agar tetap optimis dalam menghadapi berbagai problem kehidupan saat ini. Sebab, masyarakat Sumenep memiliki banyak leluhur para wali.
Demikian disampaikan Kiai Fayadl dihadapan ribuan warga nahdliyin, Rabu (7/9) sore, pada acara Haul Tokoh dan Pendiri NU Kabupaten Sumenep, yang diselenggarakan Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sumenep, di depan Masjid Agung Sumenep.
"Kita tidak perlu pesimis meski banyak masalah, asal kita selalu ingat kepada arwah para wali, arwah para sesepuh terdahulu pasti akan mendo'akan kita," kata Kiai Fayadl
"Di Sumenep ini banyak para wali, jadi kita tidak perlu khawatir," imbuhnya.
Dengan demikian, Mustasyar PCNU Sumenep ini juga menyarankan warga nahdliyin untuk keliling atau ziarah ke makam-makam asta para wali yang ada di Sumenep, baik di daratan maupun yang di kepulauan.
Kiai yang pernah aktif menjadi dewan penasehat DPC PKB Sumenep ini bahkan secara khusus meminta Bupati Sumenep Drs KH A Busyro Karim, M.Si untuk tidak berkecil hati dalam memimpin Sumenep.
Kiai Busyro adalah mantan Wakil Ketua PCNU Sumenep sebelum menjadi Ketua DPC PKB Sumenep dua periode. Kini dipercaya sebagai Bupati Sumenep.
"Pak Bupati, jangan kecil hati, tidak usah risau, kiai-kiai NU terdahulu yakin ikut memikirkan dan mendo'akan," tegas Kiai Fayadl seraya mengakhiri.

http://nu.or.id pada 11/09/2011 12:28

PAC IPNU-IPPNU Bluto Selenggarakan Temu Alumni dan Buka Bersama

Pertama dalam sejarah PAC IPNU-IPPNU Bluto mengumpulkan mantan pengurus dari berbagai generasi dalam satu forum. Rabu (24/8) PAC IPNU-IPPNU Bluto menyelenggarakan Temu Alumni dan Buka Bersama di Aula MWC NU Bluto.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh mantan ketua kecuali Musa, Sadili Efendi, Asy’ari dan Maulidi yang berhalangan hadir.
Dalam serap aspirasi para alumni, pendiri IPNU Bluto, KH. Sofyan Nawawi sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengharap kepengurusan IPNU tiap periode bisa dibukukan sehingga tidak ada kesenjangan antara pengurus yang baru dengan pengurus yang lama.
Hal senada juga datang dari Bambang Khadawi, SH, MH. “Kepengurusan IPNU saaat ini alhamdulillah lebih baik dari masa saya dulu dan saya berharap akan terus semakin baik dengan membenahi kekurangan-kekurangan dengan diselenggaraknnya kegiatan seperti ini.”
Hakiki, Ketua IPNU Bluto dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan tersebut ditujukan sebagai tali silaturahmi antara senior dan yunior. Perkenalan pengurus dan mantan pengurus diharapkan dapat menumbuhsuburkan IPNU-IPPNU Bluto ke depan ke perubahan yang lebih baik.

http://nu.or.id pada 30/08/2011 09:36

PC IPNU-IPPNU Sumenep Dilantik

Sabtu, (17/11), Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU-IPPNU) Kabupaten Sumenep masa khidmat 2011-2013 resmi dilantik di Aula UPTD SKB, Batuan, Sumenep.
Dalam sambutannya Ketua terpilih memaparkan, pengurus IPNU periode 2011-2013 merupakan kader-kader IPNU yang potensial dan memiliki skil khusus di masing-masing PAC. "Pengurus yang dipilih bukan sembaran orang," tegas Syaiful Harir dalam sambutannya.
Sementara Ketua IPPNU Waki' Saningrum berharap pengurus baru yang baru dilantik dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada pelajar NU. "Pelajar NU harus bisa membawa nama baik kabupaten kita," kata Ningrum.
Rofiana, mewakili pengurus PW IPPNU dalam sambutannya menuturkan, acara meriahnya tak hanya sampai di pelantikan. "Setelah dilantik jangan tidur, ayo kita bangkit," lanjut Wakil Ketua II PW IPPNU Jawa Timur.

Tantangan IPNU
Maraknya radikalisme merupakan tantang baru bagi pelajar NU. Pelajar jadi lahan paling menjanjikan untuk dicekoki faham-faham baru, termasuk faham fundamental.
Demikian sambutan Ketua Umum PW IPNU Jawa Timur, M Faridz Afif dalam Pelantikan dan Orasi Kebangsaan PC IPNU-IPPNU Sumenep di Aula UPTD SKB, Batuan, Sumenep, Sabtu (17/11).
"IPNU Sumenep jadi kekuatan IPNU Madura," tutur Afif. "IPNU Sumenep harus bisa mengawal pelajar untuk tidak tersusupidari ajaran radikal," lanjutnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Habib Ja'far. Wakil Rais Syuriyah PCNU Sumenep menuturkan, tantangan masa depan IPNU berupa radikalisme yang mulai masuk ke ranah pelajar NU.
Ia berharap, pengurus baru harus mampu menghasilkan inovasi baru untuk menghadang radikalisme yang mulai masuk ke ranah pelajar.
Hadir pada pelantikan tersebut, Ketua Umum PP IPNU, Ahmad Syauqi, M.Hum., Pengurus PP IPNU, Samson Tohari, Ketua Umum PW IPNU Jawa Timur, M. Faridz Afif, S.Pol.I, Sekretaris Umum PW IPNU Jawa Timur, Khairuddin Musthafa, Pengurus PW IPNU Jawa Timur, Muamar Khadafi, DKW CBP Jawa Timur, Komandan Baidhawi, Pengurus IPPNU Jawa Timur, Rofiana dan Firli Alfariza, Pengurus Muslimat PCNU sumenep, Siti Nur Asiyah dan Siti Aisyah, PCNU Sumenep, Surya Fajar Rasyid dan Habib Ja'far, Ketua Umum IPNU Sumenep 2007-2009, Ali Sudahri, Ketua Umum IPNU Sumenep 2009-2011, Abd. Hadi, dan Budayawan Madura, Ibnu Hajar.

http://nu.or.id pada 18/09/2011 16:29

PC IPNU-IPPNU Sumenep Gelar Rapat Pelantikan

Menjelang pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sumenep, Kamis siang (8/11) panitia pelatikan menggelar rapat persiapan pelantikan di Aula PCNU Sumenep lantai dua.
Pelantikan pengurus IPNU-IPPNU masa khidmat 2011-2013 ini akan di format dengan orasi kebangsaan dengan tema “Pelajar Madura Pasca Industrialisasi Madura”. Orator yang dicanangkan hadir pada pelantikan tersebut Bupati Sumenep, Drs KH A Busyro Karim, MSi, PP IPNU Pusat, Ahmad Syauqi, MHum, dan Budayawan Madura, Ibnu Hajar.
Salah satu keputusan rapat sore itu, pelantikan akan dilaksanakan hari Sabtu, 17 September 2011 di Aula Satuan Kerja Bupati (SKB), Batuan Sumenep.
Selain kader IPNU-IPPNU Se-kabupaten Sumenep yang direncanakan hadir, Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si, Ketua DPRD Sumenep, KH. Imam Hasyim, SH, MH, PP IPNU-IPPNU Pusat, PW IPNU-IPPNU Jawa Timur, PC IPNU-IPPNU Se-madura, Ormas, Parpol, Organisasi Kepemudaan, Pembina dan Majlis Alumni IPNU juga akan diundang.

http://nu.or.id pada 08/09/2011 17:24

Lomba Tadarus IPNU-IPPNU Sumenep Ditutup Buka Bersama dan Dialog

Dalam sebuah organisasi terdapat 4 pilar penting sebagai penyangga yang harus dimiliki. Keempat pilar itu menjadi satu kesatuan integral. Sebab, sebuah organisasi tanpa ditopang oleh pilar tersebut tidak akan bisa berjalan dengan sehat.
Demikian disampaikan Abdurrasyid, S.S, M.Fil.I Staf Ahli DPR RI ketika mengisi dialog pada acara Penutupan Semarak Lomba Tadarus Ramadhan dan Buka Bersama oleh PC IPNU-IPPNU Sumenep periode 2011-2013, di Kantor PCNU Sumenep, Ahad (28/8).
Abdurrasyid menjelaskan, empat pilar organisasi tersebut adalah wadah, kualitas, jaringan (network), dan finansial.
"Adanya dana yang memadai punya peran yang sangat urgen agar organisasi itu tetap bisa berjalan," tandas alumnus pascasarjana IAIN Sunan Ampel ini.
Dana akan mudah dipenuhi, masih kata Abdurrasyid, apabila sebuah organisasi mampu membangun network yang luas dan kuat.
Sementara itu, Ketua PC IPNU Sumenep Saiful Harir dalam sambutannya, mengatakan, lomba tadarus ini selain sebagai media menjalin silaturrahim juga ingin menanamkan serta melahirkan para santri dan pelajar di kabupaten Sumenep yang berjiwa qur'ani.
Kegiatan lomba yang dimulai sejak tanggal 3 Ramadhan hingga tanggal 25 Ramadhan ini merupakan hasil kerjasama dengan radio milik NU Sumenep NUSA FM. Lomba ini memperebutkan piala bergilir dari PCNU Sumenep, piala tetap dari PC IPNU-IPNU Sumenep, dan piagam penghargaan serta uang pembinaan.
Hadir pada kesempatan itu Programer Radio NUSA FM Muhammad Sholeh Shobary, M Ali Sudahri (Pembina PC IPNU), pengurus PC IPNU-IPPNU, dan pengurus PAC IPNU-IPPNU Se Kabupaten Sumenep.
Pemenang Lomba Tadarus Ramadhan tersebut adalah Saiful Ghazi (MD Nurul Huda 2 Kecamatan Dasuk), Imro'atus Shalihah (PAC IPPNU Rubaru), dan Muhammad Hazin (Mushalla Nurul Jannah Kecamatan Ambunten).

http://nu.or.id pada 29/08/2011 11:09

Jumat, 25 Februari 2011

Ketika IPNU Kehilangan Induk

Oleh : M. Kamil Akhyari

Tanggal 24 Februari 2011, usia Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) genap 57 tahun. Pada tahun 1954 IPNU lahir sebagai wadah pelajar dan kader NU untuk membentuk insan yang berakhlak mulia (takwa), dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegaknya syariat Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
IPNU adalah anak NU, dan secara struktural adalah badan otonom NU. Artinya, IPNU berhak mengatur rumah tangga sendiri, dan punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang berbeda dengan NU. Sebagai anak, aturan rumah tangga IPNU tidak boleh bertentangan dengan aturan rumah tangga induk yang menaungnya.
NU telah mendeklarasikan diri sebagai ormas yang moderat, artinya tidak terlalu maju (liberal) dan tidak terlalu jumud (fundamintal) dalam berfikir. Muktamar 1984 di Situbondo menghasilkan keputusan, Pancasila sebagai asas organisasi NU. Mulai saat itu dipundak NU ada dua sayap yang harus sama-sama dikibarkan; keislaman dan kepancasilaan.
Sayap kanan NU adalah keislaman, setiap detak jantung dan jengkal langkah yang dijalankan tidak boleh lepas dari riil islam itu sendiri yaitu Al Qur'an dah Hadits yang diemplimentasikan dalam sikap ta'adul (keadilan), tawasut (moderat), tasamuh (toleransi) dan tawazun (keseimbangan). Sementara sayap kiri NU adalah Pancasila dan UUD 1945.

Tren Pemikiran Pelajar NU
Masih terngiang dengan jelas pidato sambutan Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi pada Pelantikan Pimpinan Pusat IPNU di Gedung Smesco, Jakarta beberapah tahun lalu. Beliau mengatakan, saat ini muncul kecenderungan maraknya fundamentalisasi dan liberalisasi agama. Pelajar yang sekolah/kuliah di kampus umum lebih menyukai pemikiran islam yang keras, radikal dan ekstrim. Sementara santri yang belajar di pesantren cenderung kepada wacana islam liberal.
Pengasuh Pesantren Al Hikam, Depok, Jawa Barat, itu mencoba menjawab. Maraknya dua kutub pemikiran tersebut disinyalir karena mereka yang kuliah di kampus umum sangat minim dengan pengetahuan agama. Dan mereka yang belajar di pesantren bosan dengan pemikiran kaum pesantren dan dianggap tidak relevan dengan perkembangan zaman, sehingga mencari pemikiran lain yang baru.
Dua wacana pemikiran tersebut mulai menjadi tren pelajar NU. Liberalisme agama yang sangat jelas bertentangan dengan asas organisasi NU makin marak dikalangan anak muda NU. Jika kader NU saat ini tak lagi berpedoman dengan asas NU, bagaimana nasib NU sepuluh tahun yang akan datang saat mereka mengganti pengurus-pengurus NU saat ini.
IPNU yang diberi amanah untuk mengurusi anak muda dan pelajar NU harus bertanggung jawab terhadap tren pemikiran yang terjadi pada pelajar NU. IPNU sebagai wadah kaderisasi anak NU berkewajiban untuk menggiring, menuntun, dan membimbingnya ke jalan yang ditempuh NU.

Perselingkuhan Punggawa NU
Maraknya fundamintasme dan liberalisme agama yang terjadi pada anak muda NU tidak bisa sepenuhnya dipasrahkan kepada IPNU. Semakin menipisnya pelajar di jalur NU bukan hanya IPNU yang harus bertanggung jawab. Semua lembaga dan badan otonom dibawah naungan Nahdlatul Ulama harus bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Roda organisasi IPNU dijalankan anak muda. Sebagai insan yang senantiasa membutuhkan arahan dan bimbingan tentu setiap langkahnya tidak selalu dijalur yang lurus. Tegur sapa induk IPNU sangat urgen untuk keselamat anak-anaknya. Budaya tegur sapa inilah yang masih belum biasa dan perlu dibudayakan diantara lembaga-lembaga NU. Sampai saat ini IPNU seperti anak ayam yang kehilangan induknya dan berjalan sendiri-sendiri.
Minimnya tegur sapa ini (untuk tidak mengatakan tidak ada) setidaknya karena disebabkan dua hal. Pertama, punggawa-punggawa NU juga tidak dijalur NU. Sekalipun muktamar NU telah menghasilkan kesepakatan untuk kembali ke khitah sebagai organisasi sosial keagamaan, tapi tampaknya sampai saat ini elite-elitenya masih tetap saja menjadikan NU sebagai kendaraan menuju parlemen, senayan dan istana negara. Ketika punggawa-punggawanya juga tidak dijalur NU, bagaimana ia bisa menasehati anak-anaknya.
Kedua, sebagai dampak dari yang pertama, punggawa NU laksana kacang lupa sama kulitnya. Setelah mencapai puncak karir yang diincar, mereka tidak lagi peduli dengan nasib NU dan tidak mau tahu dengan keberadaan kader NU. Tidaknya adanya saling tegur sapa dan kepedulian punggawa NU terhadap anak muda NU, disinilah titik rawan anak NU diadopsi kelompok lain dan dicekoki ideologinya.
Selamat Belajar, Berjuang dan Bertakwa!

Duta Masyarakat, 24 Februari 2011